Kelas Bebas Hama: Bagaimana Cara Membasmi Hama Pada Tanaman?

Ini adalah catatan dari @kelasebentar batch 11 dengan tema “Kelas Bebas Hama: Bagaimana Cara Membasmi Hama Pada Tanaman?” yang diselenggarakan pada 24 Oktober 2020 via Zoom.
Pemateri kali ini adalah seorang plant influencer, Adri Prastowo (thegreatweedwizards) yang akan berbagi tentang pengalaman penanggulangan hama terutama pada tanaman Aroids, Adenium dan Aglaonema yang dimiliki.
Pengertian Hama

Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu.
Hama juga diartikan sebagai organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik yang dapat menyebabkan kerugian dalam pertanian.
Sampai saat ini pestisida merupakan salah satu faktor penting dalam penanggulangan hama, harus tetap hati-hati dan bijaksana dalam penggunaanya.
Faktor Penyebab Serangan Hama pada Tanaman Araceae

Selama ini Adri hanya pakai 2-3 merk untuk menanggulangi insektisida, tapi sebenarnya pestisida memiliki cara sendiri dalam penggunaannya. Dan ini adalah beberapa faktor penyebab serangan Hama pada Tanaman Araceae.
- Tingkat kelembaban rendah.
Karena di Indonesia itu tingkat kelembaban udaranya sangat variatif. - Overdosis pupuk.
Mayoritas orang salah kaprah dalam memberikan pupuk, sehingga kelebihan zat yang ada dalam pupuk malah mendatangkan hama untuk tanaman. - Suhu udara terlalu panas dan kering.
Seperti misalnya kalau kita punya jenis tanaman yang biasanya hidup di daerah dingin dan sejuk, ketika pindah ke daerah yang panas, membuat tanaman jadi stress dan terserang hama. Sama seperti tubuh kita, ketika kita stress dan imun rendah, jadi rentan terhadap penyakit - Media tanam yang terlalu padat, tidak steril, jenuh dan terlalu banyak menyimpan air.
Mungkin banyak yang punya pengalaman dari kecil yang berpikiran bahwa semua media tanam itu bagus. Padahal belum tentu media tanam tersebut cocok untuk semua jenis tanaman hias dan balik lagi ke kondisi di rumah, karena kondisi masing-masing rumah juga berbeda. - Sirkulasi udara yang kurang baik.
Salah satu unsur zat yang digunakan tanaman untuk berfotosintesis juga berasal dari sirkulasi udara. Ketika sirkulasi udara tidak lancar, tanaman bisa jadi stress. - Stress pada tanaman.
Pencegahan Dan penanggulangan

- Penyiraman dengan air pada seluruh bagian fisik tanaman.
Kadang yang kita lupa bahwa penyiraman ke dalam tanaman ke seluruh bagian tanaman itu sangat penting untuk pencegahan hama. Hama sebenarnya bisa dicegah dengan penyiraman yang gentle ke seluruh fisik tanaman. Karena hama lebih mudah menyerang pada bagian fisik yang kering atau jarang terkena air. - Memberikan pestisida (Kimia dan Organik) dan bio hayati.
Sebaiknya berikan unsur2 yang against terhadap hama tersebut, untuk memberikan antibodi dan membangun ekosistem yang baik untuk tanaman. - Pembersihan dauh bagian belakang.
Karena stomata terletak di daun bagian belakang, pembersihan daun bagian belakang harus rutin dilakukan. Apalagi untuk yang tinggal di apartemen, karena debu banyak hinggap pada tanaman sehingga proses fotosintesis menjadi tidak sempurna. Kalau kita bisa menyakinkan bahwa tanaman bersih dari debu, itu bisa mengurangi resiko terserang hama. - Pembentukan ekosistem yang baik, yaitu penempatan tanaman sesuai dengan kebutuhan mereka di habitat aslinya.
Sama seperti halnya manusia, yang pindah ke tempat baru dan tempatnya tidak mendukung, kita bisa protes. Tapi kalau tanaman tidak bisa protes (secara langsung), jadi mereka menunjukan gejala seperti daun menguning, layu atau kering. Itu tanda-tanda tanaman stress sehingga rentan terhadap hama. Pembentukan ekosistem yang baik itu seperti apa? Sebenarnya ada beberapa mikroorganisme yang tidak perlu dihilangkan seperti laba-laba. Mereka bisa jadi predator untuk hama2 yang kecil. Jadi kita membuat spot seperti habitat aslinya. Sehingga tanaman happy.
Waktu yang tepat untuk pemberian pestisida

- Pemberian pestisida itu di sore hari (di atas pukul 16.30) karena di waktu tersebut suhu udara relatif stabil dan kelembaban udara juga stabil
- DILARANG menggunakan pestisida di pagi hari karena udara pagi banyak mengandung uap air sehingga butiran pestisida nanti akan bercampur dengan uap tersebut dan konsentrasi formulanya jadi menurun.
- Karena mayoritas hama lebih aktif pada suhu yang lebih stabil. Maka lebih disarankan dinas pertanian untuk penggunaan pestisida itu di sore hari saat sudah tidak terkena sinar matahari.
Cara Penggunaan Pestisida Yang Tepat

- Rotasi penggunaan pestisida.
Karena misalnya dalam satu siklus hama sudah terkena pestisida A, dan di siklus kemudian kita pakai pestisida yang sama, maka hama tersebut akan lebih resisten terhadap pestisida itu. Jadi rotasi ini sangat penting. - Disarankan menggunakan bahan perekat untuk hasil maksimal.
Kalau kita menggunakan pupuk yang menggunakan perekat, itu malah berbahaya karena akan melekat pada fisik tanaman, menghambat proses, dan membuat tanaman menjadi terbakar. Tapi penggunaan perekat pada pestisida akan bagus untuk mengikat bahan aktif pestisida sehingga penggunaannya maksimal. - Tidak boleh mencampur pestisida organik dan pestisida kimia.
Termasuk pupuk kimia dan pupuk organik, juga tidak boleh. Karena bahan kimia dan organik memiliki kandungan sifat yang berbeda. - Semprotkan pada bagian bawah helai daun.
Untuk hasil maksimal, semprotkan pestisida pada bagian bawah helai daun, karena organisme perusak tanaman banyak hidupnya dibawah helai daun. - Sebaiknya selalu menggunakan setengah dosis yang dianjurkan.
Termasuk untuk pencegahan. Kenapa? Lebih baik memberikan dosis sedikit tapi rutin, daripada banyak tapi jarang-jarang. Tapi kalau serangan hamanya masif, boleh sesuai dosis yang dianjurkan. Dan boleh diulang sampai hama tersebut benar-benar hilang. - Penggunaan bahan aktif yang sesuai.
Yaitu penyemprotan pestisida yang bersifat sistemik untuk pencegahan dan pestisida bersifat kontak untuk serangan. - Pakai alat pelindung
Termasuk masker, topi, kacamata, sarung tangan dan baju lengan panjang. - Jauhkan hewan peliharaan ketika melakukan penyemprotan pestisida.
Ini tentunya untuk menghindari resiko keracunan pada hewan. - Untuk pemilik kolam ikan, tutup kolam ikan selama kurang lebih 12 jam.
Hal ini untuk menghindari kolam terkena residu bahan pestisida yang biasanya akan terurai oleh penguapan dalam waktu kurang lebih 12 jam.
Macam-macam hama pada tanaman Aroid
*pada umumnya

Berikut adalah jenis-jenis hama yang biasanya menyerang tanaman Aroid. Dalam penjelasan di foto juga terlampir jenis bahan aktif dan merek dagang yang umum digunakan untuk pencegahan dan pembasmian. Dari daftar tersebut bisa cari tahu sendiri mana yang sistemik dan mana yang penggunaanya kontak fisik. Tidak harus semuanya dimiliki.



Kutu putih ini adalah hama yang paling menyebalkan dan paling susah untuk dihilangkan , apalagi kalau serangannya sudah masif, dan sudah lebih dari 2-3 tanaman sudah tidak efektif menggunakan neem oil. Karena neem oil baru bekerja 3 hari setelah penyemprotan.

Hama seperti belalang dan ulat biasanya di musim hujan. Penggunaan pestisidanya minimal memiliki 2 merek berbeda untuk rotasi.

Siput / bekicot ini hama yang sering menyerang tanaman yang di teras. Biasanya tidak terlalu mengganggu dan tidak perlu treatment khusus. Tapi kalau seranggan sudah masif, bisa menggunakan pestisida juga.

Untuk Trips, bisa pakai Agrimec dan Demolish, bahan aktifnya sama tapi Agrimec lebih murni daripada Demolish. Tidak perlu beli semua merek, tapi pilih 2 atau 3 untuk rotasi.

Spidermites paling ampuh dengan Amitraz. Akan menyerang tanaman di lingkungan yang kering dengan kelembaban dibawah 50. Azamax cukup ampuh tapi import, dan sering digunakan oleh orang di luar negeri.
Tipsnya untuk tanaman yang sudah terkena Spider Mites:
1. Isolasi tanaman, atau
2. Potong daunnya
Karena hama ini seperti virus, cepat sekali menyebarnya dan sulit dibasmi.

Kaki seribu kalau tidak banyak, tidak berbahaya. Tapi kalau koloninya sudah masif, ini akan menggerogoti akar. Cukup pakai pinset sarung tangan untuk menyingkirkan hamanya.

Untuk membasmi belalang bisa menggunakan Klensect yang juga ampuh untuk membasmi nyamuk.

Cendawan bisa diatasi dengan menggunakan Antracol, yang penggunaannya kontak fisik langsung ke tanaman.

Pencegahan cendawan pada media tanam juga bisa dilakukan dengan pemberian Bio-Hayati untuk menciptakan koloni cendawan baik yang akan memerangi segala cendawan jahat serta bakteri jahat. Merek yang umum di pasaran:
- Mycogrow
- Mycovir
- Decotrent (Trichoderma sp.)
- Basmur (Trichoderma sp.)
- Anfush (Trichoderma sp.)

Selain media tanamnya poros, tambahkan juga bio hayati ini. Kalau di pot, jarang dikasih score atau fungisida. Berikut adalah beberapa foto hasil fermentasi media tanam. Ini bukan jamur, tapi ini cendawan yang akan menyerang.



Tips lain untuk mengatasi rayap, bisa menggunakan daun pepaya yang diblender, setengah jam kemudian, rayapnya langsung mati dan tidak pernah ada lagi rayap.
Berikut ini adalah beberapa perubahan fisik tanaman yang kadang dianggap sebagai akibat dari Hama


Biasanya karena penggunaan pestisida pada waktu yang tidak tepat. Karena keracunan bahan aktif pestisida yang terlambat diproses tanaman dan terbakar oleh sinar matahari.


Question and Answer
Boleh dilakukan setiap hari, karena sifatnya langsung diserap tanaman kecuali penyiraman yang langsung diguyur pada media tanam. Karena kalau sisa2 air mengendap di media tanam. Itu seperti mandi aja buat tanaman.
Pemberian pestisida itu ada 2 jenis, sistemik dan kontak. Untuk pencegahan pestisida yang berbahan aktif dan sistemik. Karena harus masuk dulu ke jaringan batang. Kalau sudah terkena hama, langsung yang kontak fisik.
Kalau pengalaman Adri sebaiknya dilakukan berkala (untuk pencegahan). Misalnya minggu pertama pakai insektisida, baru 14 hari kemudian menggunakan fungisida. Kalau dicampur malah menghasilkan campuran bahan aktif yang tidak berguna lagi untuk hama tersebut.
EC: emulsifiable concentrate, bahan aktif lebih mudah larut dibanding WP.
WP: masih ada residu yang akan menempel pada botol sprayer.
Biasanya penggunaan WP pakainya dengan cara diguyur, kalau pakai sprayer lama-lama bisa bikin sprayer mampet karena residunya.
Bisa dilap saja pakai lap bersih, yang penting bersih. Karena kalau baru terkena hama 1 kemudian dilap, dia tidak akan berkembang.
Ada tikus. Cara mencegahnya bagaimana? Kalau kodok tidak masalah, yang bermasalah adalah tikus, karena menggerogoti akar. Ini biasanya terjadi kalau diberi bahan-bahan organik yang tidak difermentasi.
Media tanam harus diganti.
Ada seperti kapasnya atau tidak? Itu biasanya jamur jahat.
Aroid minimal 70% atau 65% masih oke. Kalau 50% itu adenium atau tanaman bunga.
Kurang paham, kenapa? Karena kalau gosong biasanya pemberiannya tidak dalam waktu yang tepat atau terlalu banyak.
Ada semut merah ada yang hitam, yang biasanya lebih suka ke media tanam yang belum difermentasi. Seperti sekam mentah. Sekam mentah itu memang bagus, tapi kalau sudah difermentasi. Jadi tidak ada lagi bakteri atau telur hama.
1. Antracol itu jenis kontak fisik, bisa digunakan kocor ke daun atau diguyur ke metan
2. Score bisa dimisting, karena sifatnya sistemik. Yang bisa digunakan untuk membentuk antibodi untuk melawan serangan cendawan di siklus selanjutnya.
Jangan bergantung pada salah satu merk saja, tapi harus mengerti. Harus punya minimal 2 yang sistemik dan kontak. Dan disesuaikan jenis hamanya.
Hanya bisa digunakan pada pestisida, otomatis tidak bereaksi pada matahari karena penggunaan pestisida itu di sore hari.
Bisa pakai Desis, Bulldog, atau Curacron juga bisa, pengaruh pupuk juga bisa.
Karena saat suhu udara lembab tapi sirkulasi tidak lancar, itu bikin jamur.
Harus di treatment, bukan dijemur.
Ada beberapa tanaman yang sangat sensitif terhadap sentuhan dari sentuhan organisme lain termasuk manusia.
Kalau di nursery, biasanya ada 2 kemungkinan: takut daunnya rusak, atau kalau tangan kita membawa hama kurang paham, tapi kalau bakteri iya. Tapi kalau bakteri ini berpengaruh ke tanaman atau tidak masih belum tahu.
Kalau di labelnya ada, 1:1:50, 1 sendok makan, EM 4.
Fermentasi tidak bisa seminggu sudah jadi, minimal 1 bulan. Kalau kutu loncat-loncat itu biasanya bakteri untuk menghancurkan, bisa jadi itu OPT jahat yang sudah terbawa di media tanam, dan terkena pana proses fermentasi. Kalau medianya masih panas itu berarti fermentasinya belum selesai. Kalau sudah 1 bulan panas / kutunya tidak hilang, berarti fermentasinya tidak berhasil.
Kalau mau dibilas, sebaiknya sebelum penggunaan. Karena dia perlu waktu 3 – 12 jam untuk diserap.
Bisa dikukus / direbus saja cukup. Karena itu sifatnya hanya untuk memberikan rongga yang besar pada media tanam.
Kalau yang tumbuh di lumut, biasanya cendawan-cendawan baik. Kalau media lumut biasanya jarang dikasih fungisida , paling tambah bio hayati saja. Kalau lumutnya masih dicampur dengan media lain baru dikasih fungisida.
Biasanya karena tidak dapat suhu yang stabil dan kelembaban yang konstan. Kalau humidity 50 – 60% saja bisanya daun akan mengecil. Pupuk untuk anthurium itu sebaiknya dalam dosis rendah saja.
Kalau belum banyak, boleh dilap saja. Apalagi kalau terjadi hanya di 1 pot, kecuali kalau terjadi misalnya di 100 pot, baru pakai pestisida.
Sebaiknya disemprot ke batang, jadi langsung ke jaringan tubuh si OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) tersebut.
Harus fermentasi.
Harus sampai habis. Karena itu terpengaruh oleh pH air.
Kalau conan saya belum pernah pakai. Tapi kalau jamur putih seperti di slide, harusnya jamur baik.
Tidak masalah. Karena pupuk slow release akan berfungsi saat terkena siraman air. Jadi seharusnya tidak masalah.
Tidak bisa, hukumnya sama seperti yang pestisida yang lain.
pH air 6 – 7 umur larutan maksimal 12 jam.
Spidermites itu tidak menyerang akar, tapi daunnya. Kalau sudah terkena, disemprot insektisida saja.
Perekat itu suatu bahan kimia yang membantu pestisida untuk membantu pestisida melekat lebih lama di jaringan tanaman. Pestisida wajib rotasi.
Kalau mau kasih pupuk kompos dari sampah dapur, harus difermentasi dulu. Karena sebelum terurai sudah mengundang hama.
Merek apapun itu bagus.
Siram tanaman sampai banjir. Kalau di apartemen ya solusinya pakai humidifier.
70% pembuatan pestisida penggunaannya dilakukan ke daun. Kalau pencegahan dengan bio hayati, fermentasi dan nematisida.
Bisa, tapi harus yakin sekali, cek ph airnya turun atau tidak. Jangan hanya asumsi bahwa larutan bisa dipakai jangka panjang. Harus cek lagi benar-benar turun atau hanya turun sebentar kemudian naik lagi.
Selama sudah difermentasi dengan baik, tidak masalah.
Sejenis aphid, kan aphid sejenis kutu-kutuan. Tapi dicek lagi media tanamnya apa. Bisa jadi juga itu rayap.
Ganti media tanamnya. Karena kemungkinan ada pupuk kandangnya. Pupuk kandang dan sekam mentah biasanya sumber semut.
Iya benar.
Kalau karbofuran, untuk penyemprotan bisa dicampur air tapi tidak cepat larut, Jadi tidak hanya ditabur di medan tapi dipendam dekat akar.
Benar adanya. Tapi sangat sayang, obat kimia yang untuk menghancurkan virus di dunia tanaman itu belum ada. Petani palawija biasanya menggunakan antibiotik. Kebetulan ada beberapa bahan yang saya tahu, seperti amoxilin itu bisa tapi saya tidak tahu dosis pastinya.
Furadan, Marshall. Di indonesia hanya ada 2 itu. Sprayer sebaiknya dipisah antara pestisida dan pupuk. Kalau mau jadi satu juga boleh, tapi harus dicuci setelahnya karena yang bahaya itu residunya.
Wah banyak banget dan daging semua nih info dan tips dari kak Adri. Apakah Plant Parent punya tips lain? Atau ada cerita anak-anak hijau yang terserang hama? Boleh banget cerita di kolom komentar ya. Jangan lupa share ke social media kamu, tag dan mention @plantstorycom dan @thegreatweedwizards juga yaa. Have fun with your plants!
0 Comments