Monstera Variegata

Selamat siang kenalkan namaku @anggaoesman plant parents yang baru belajar rawat tanaman beberapa bulan ini. Selama pandemi ini aku merasa diberkati untuk bisa banyak belajar terutama di dunia tanaman.
Kalau ditanya kenapa sampai suka tanaman jawabnnya adalah karena “Monstera Variegata” ya tanaman hits yang satu ini memang punya sihir tersendiri, semakin dilihat coraknya semakin jatuh cinta, adrenalinnya juga berbeda apalagi menunggu dia lahiran. Dagdigdug.. apa dia menor atau nggak. tapi karena harganya waktu itu sudah cukup mahal akhirnya aku harus nabung dulu buat bisa beli si monvar ini.
Sampai akhirnya tabunganku cukup, aku bisa adopt cacahan monvar walaupun variegatanya sangat tipis cuma ada di ujungnya aja, tapi keyakinanku kalau monvar tetaplah monvar dia pasti akan menor nanti apalagi kalau liat corak batangnya yang masih menor.
Begitu datang senengnya minta ampun, selain top wishlist dia juga tanaman rare pertama yang aku adopt hasil nabung pula. Aku rawat sampai 1 bulan, dia masih belum ada perkembangan, sebagai plant parents baru aku bingung takutnya ada yang salah dengan metode rawat aku, aku tanya sana sini ternyata memang merawat tanaman variegata itu susah-susah gampang, apalagi dengan proses adaptasi dan waktu dormantnya dia.
Sampai akhirnya memasuki akhir bulan ke-2 ada sedikit pencerahan monvarku lahiran aaaahhhhhh happynya bukan main, aku fotoin progresnya setiap hari, mungkin ekspektasiku terlalu tinggi sampai dia keluar dan terbuka daun barunya dan “tidak ada variegatanya sama sekali” orang-orang bilang monvarku “tobat” rasanya sedih, kecewa, sakit hati campur aduk.. tapi aku punya nazar sebelumnya kalau tanaman yang akan aku upload pertama di feed instagramku adalah si monvar ini, sampai aku galau upload jangan upload jangan, tapi janji tetaplah janji akhirnya aku upload juga monvar “tobatku”.
Saat itu aku masih dengan rasa kecewa dan bingung harus aku apakan monvar ini. Antara lanjut tunggu dia merimbun dan kembali var-nya, atau aku cacah.. aku baca dan minta pendapat dari para suhu jawabnya semua berbeda, yang artinya semua keputusan semua ada ditanganku.
Dan keputusanku adalah cacah, ini adalah keputusan berat karena daun pucuk masih sangat muda, bahkan warnanya masih hijau muda dan ini juga kali pertama aku cacah tanaman (sebelumnya aku udah pelajari dan riset cara cacah tanaman) semua ilmu sudah aku serap dan aku langsung eksekusi. Aku udah pasrah apapun yang terjadi setelah ini aku sudah ikhlas, mau cacahanku berhasil atau nggak, mau dia jadi menor atau tetap “tobat” aku udah ikhlas.. 1 bulan setelah cacah akhirnya tanda-tanda kehidupanpun mulai kelihatan, monvarku 2-2 nya hidup dan bertunas berbarengan.
Kali ini aku lebih santai dan ga terlalu berexpektasi, aku biarkan mereka meilih warnanya.. sampai akhirnya cacahan bawah terbuka lebih dulu dan monvarku “menor” huwaaaaaaaaaa aku bersyukur akhirnya dikasih kesempatan tuhan buat merawat monvar rasa monvar bukan monvar rasa monjo hehehe.. dan sekarang monvar cacahanku yang pucuknya juga sudah mulai terbuka dan taukan ? Dia masih “tobat” tanpa var sedikitpun.
Aku ga bisa bayangin kalo keputusanku waktu itu ga cacah, mungkin masuk daun ke-3 sekarang monvarku masih dapet predika “tobat” sekarang aku punya 2 pot, tanpa perlakuan berbeda walaupun rasa senangnya berbeda aku perlakukan mereka sama.
Jangan pernah takut akan kegagalan, setiap kejadian selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil, selalu ikhlas dan percaya kalau monvar tetaplah monvar kita tidak bisa menebak maunya mereka seperti apa, yang bisa kita lakukan adalah percaya bahwa dia akan “menor”pada waktunya 😊😍 Dan kalau ditanya sekarang apa wishlistku aku jawab “Syngonium Strawberry Milk” dia masih ada di top wishlistku.. semoga dikasih kesempatan buat rawat dia 😍
Nice story kak, kalo boleh sharing ilmu cacah monsteranya, dr mulai cara mencacah sampai pindah media tanam 😁