Tips Penggunaan Humus

Artikel ini disadur dari IG Live @sampang_the_morning
Case pertama dalam pembahasan humus kali ini adalah Caladium Humboldtii rimbun yang menggunakan media humus dicampur cacahan pinus yang agak kasar lembut. Caladium ini berisi sekitar 10 bonggol yang sudah dirawat selama 1,5 bulan. Dan hasilnya akarnya rimbun.
Bentuk Umum Humus

Bentuk humus adalah butiran mikro hasil fermentasi dari ranting dan daun yang mungkin fermentasinya sudah puluhan tahun. Dan kak @sampang_the_morning memang membudidayakan humus ini di hutan. Hujan adalah serum alami yang bagus untuk tanaman. Jika punya tanaman yang sulit hidup, coba gunakan mix humus dan kaliandra dengan perbandingan 2:1, dimana 2 bagian untuk humus dan 1 bagian untuk bahan lainnya.
Saran Penggunaan Humus
Jadi saran penting untuk yang akan menggunakan media full humus, airnya harus dipantau. Jangan sampai terlalu lembab, karena itu akan membunuh tanaman tersebut dan jadinya senjata makan tuan.

Tips:
“Media humus yang bagus adalah yang medianya kering (hanya terasa lembab). Jika humusnya terlalu basah malah kurang bagus. Hasil penggunaan media humus pada Alocasia Jacklyn, hasilnya akar memang tidak banyak, tapi akarnya kuat, jadi tidak mudah patah.”
Berikut adalah hasil percobaan kak @sampang_the_morning pada 500 bonggol Alocasia Jacklyn.
Dari 500 bonggol Alocasia Jacklyn, 300 bonggol ditanam pada media humus dan 200 bonggol ditanam pada media mix (lain-lain). Hasilnya, 200 bonggol yang ditanam pada media mix (lain-lain), semua bonggolnya busuk. Sedangkan yang menggunakan media humus, hanya busuk 10 bonggol dari total 300 bonggol. Semua tergantung pengetahuan dan penanganan kita.
Jadi ketika ada yang menanam dengan humus dan bonggolnya busuk, jangan salahkan medianya. Tapi memang pengetahuan kita yang kurang.
Begonia juga bagus menggunakan humus. Karena humus itu sebenarnya pupuk yang memiliki unsur hara. Jadi akan cocok untuk semua jenis tanaman. Kenapa daun tua mati ketika daun muda tumbuh, kemungkinan karena media terlalu asam. Jika media tanam terlalu asam, jangan gunakan pupuk kimia.
Kesalahan Umum Penggunaan Humus

Pembahasan humus kali ini dibuat dari berdasarkan pengalaman salah satu followers @sampang_the_morning , yang telah menggunakan media full humus selama 1 bulan, tapi hasilnya medianya menjadi lembab dan menyebabkan umbinya busuk. Nah itu kalau menurut @sampang_the_morning ada yang salah, yaitu:
- Karena kurang sinar matahari
- Terlalu basah
Jika humus terlalu basah dan kurang sinar matahari, maka akan bahaya untuk akar dan umbi, terutama untuk jenis tanaman keladi. Jadi tetap butuh sinar matahari untuk merangsang hara. Jika ingin diletakkan di tempat teduh tetap bisa, tapi jangan terlalu sering disiram.
Pengalaman followers @sampang_the_morning ketika ditanya soal penyiraman, media tersebut belum disiram selama seminggu karena masih lembab. Jadi kenapa dia bisa busuk? Berarti karena kurang sinar matahari, karena di sana sedang jarang ada sinar matahari. Jadi kalau mau pakai full humus, sebaiknya diletakkan di luar.
Saran dari @sampang_the_morning jika ingin menggunakan media full humus adalah untuk jenis tanaman yang tidak terlalu banyak membutuhkan sinar matahari seperti philodendron dan anthurium. Untuk jenis Alocasia dan menggunakan media full humus, memang membutuhkan sinar matahari yang cukup. Jika kurang mendapat sinar matahari nanti batangnya akan meletoy dan merambat ke umbi, sampai akhirnya umbinya bisa busuk.
Tips: gunakan media humus mix
@sampang_the_morning memiliki beberapa media humus yang sudah di mix dan hasilnya lebih bagus. Tapi bahan yang digunakan sebaiknya juga dari bahan organik seperti andam, kaliandra, pakis dan kulit pinus.
Contoh yang sudah diterapkan adalah campuran humus dan cacahan pinus untuk Caladium humboldtii yang memang suka lembab. Jadi dengan menggunakan humus mix cacahan pinus (yang sifatnya poros), maka media akan tetap lembab dan juga poros. Jadi tetap balance.
Selanjutnya ada contoh humus mix kaliandra yang digunakan untuk Alocasia. Pengalaman kak @sampang_the_morning dengan Alocasia sebelumnya, ketika menggunakan humus mix (selain kaliandra), ketika tanaman tumbuh daun baru, maka daun tuanya akan menguning atau rusak. Tapi sejak menggunakan humus mix kaliandra, itu tidak terjadi lagi. Kaliandra sendiri di daerah @sampang_the_morning memang ditanam untuk memberi pupuk tanaman-tanaman lain di sekitarnya. Kaliandra juga biasanya digunakan sebagai media tanam anggrek, yang tujuannya untuk menggemukkan si Anggrek.

Media humus ini memang sangat cocok untuk jenis Alocasia, Begonia dan Hoya karena memiliki kandungan hara tinggi yang bagus untuk nutrisi tanaman. Tanaman yang menggunakan media humus, biasanya terlihat berbeda pertumbuhan daun dan batangnya, yaitu batang menjadi tegak, akar kuat dan daun terlihat lebih bernutrisi. Media humus ini memang benar-benar hanya berasal dari daun dan ranting. Dalam kondisi kering, bentuknya seperti tanah tapi masih terlihat menggumpal. Kalau untuk jenis Alocasia memang airnya perlu dipantau.
Panen Humus

Humus memiliki unsur hara yang tinggi dan akan bereaksi ketika mendapatkan sinar matahari. Jika kurang mendapat sinar matahari, maka kelembaban di medianya tidak akan berkurang. Karena humus diambil langsung dari alam yang dipanen 1 tahun sekali saat musim panas. Kalau di musim hujan, akan berbentuk lumpur yang jika dikeringkan dengan cara dijemur, bentuknya jadi seperti pasir. Jadi waktu panen humus paling bagus adalah saat musim panas. Humus sendiri berasal dari pelapukan ranting dan daun. Ada juga humus yang berasal dari kotoran hewan Entung.
Penting! Cek pH Air dan pH Hara

Untuk menggunakan metode full humus, sebaiknya kita memiliki alat tes ph air dan tes ph hara. Jadi saran penting dari @sampang_the_morning jika ingin menggunakan metode full humus, maka harus tetap ada sinar matahari. Memang agak tricky, tapi ketika berhasil, maka akan lebih subur dari media tanam manapun.
Sinar matahari yang cukup untuk jenis Alocasia?
Gunakan paranet 65% jika tanaman sudah stabil. Jadi masih cukup terkena sinar matahari dan panasnya stabil. Untuk tanaman yang baru ditanam, gunakan paranet lebih dari 65% jadi panasnya teduh.
Untuk jenis Hoya, jika pakai humus, bisa tahan hingga 1 bulan tidak disiram. Tapi jika mau menyiram dengan rajin juga masih kuat. Untuk penggunaan humus di daerah lembab, bisa di mix dengan bahan lain dan harus sering dipantau kadar airnya.
Tips Membudidayakan Colocasia

Untuk jenis Colocasia, akan lebih bagus di lumpur atau memang dibanjiri. Kalau memang punya Colocasia, ditaruh di ember yang tidak ada lubangnya, itu bagus, bisa dipenuhi air saja embernya.
Untuk jenis Colocasia, jika ditanam di tanah, umbinya bisa besar, tapi lama beranaknya. Sedangkan kalau ditanam di air yang menggenang, umbinya memang tidak terlalu besar, tapi cepat memiliki anak. Jadi jika tujuannya untuk membudidayakan, maka sebaiknya ditanam di genangan air.

Ternyata gampang-gampang susah ya penggunaan humus ini walaupun humus merupakan media tanam yang bagus. Dari penjelasan kak @sampang_the_morning jika ada tanaman yang terlihat tidak cocok dengan salah satu media tanam, bukan berarti media tanamnya jelek, tapi pengetahuan kita tentang media tanam tersebut yang kurang.
Jadi mari kita terus belajar agar anak-anak hijau di rumah makin betah dan subur. Jangan lupa share dan mention @plantstorycom dan @sampang_the_morning agar lebih banyak lagi nih yang belajar tentang humus.
Kamu juga bisa beli Paket Humus dan Pine Bark di sini.
PS: Kalau kamu tahu atau punya acara yang berkaitan dengan tanaman, boleh ajak PlantStory sebagai media partner. Silakan email ke hello@plantstory.com dengan subject: Media Partner.
0 Comments